PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM
KEPERAWATAN
Steven Yhoga Pratama (201602048)
Ilmu Keperawatan 2016
Antropologi
Kebudayaani
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari. (Wikipedia)
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi,
kebudayaan sebagai segala hasil karya, cipta, serta rasa masyarakat. Karya
masyarakat membuahkan tehnologi serta kebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniah (material culture) yang
dibutuhkan oleh manusia untuk kuasai alam sekitarnya supaya kemampuan dan
akhirnya bisa diabdikan untuk kepentingan orang-orang.
Jadi dapat disimpulkan kebudayaan adalah sesuatu
yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Ada
tiga point inti yang akan dibahas dalam materi faktor-faktor yang mempengaruhi
kebudayaan. Menurut Dr. H. Th. Fischer
dalam bukunya Pengantar Antropologi ada sejumlah faktor yang mempengaruhi
kebudayaan, dan secara garis besar disebutkan berikut ini :
1. Faktor Kitaran (Lingkungan
Hidup, Geografis Mileu). Faktor lingkungan fisik lokasi geografis merupakan
sesuatu corak budaya sekelompok masyarakat. Dengan kata lain, faktor kitaran
geografis merupakan determinisme yang berperan besar dalam pembentukan suatu
kebudayaan.
2. Faktor Induk Bangsa. Ada dua pandangan berbeda mengenai
faktor induk bangsa ini, yaitu pandangan Barat dan pandangan Timur. Pandangan
Barat berpendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok
masyarakat mempunyai pengaruh terhadap suatu corak kebudayaan. Berdasarkan
pandangan Barat umumnya tingkat caucasoit
dianggap lebih tinggi dari pada bangsa lain, yaitu mingloid dan negroid. Sedangkan pandangan Timur berpendapat bahwa
peran induk bukan sebagai faktor yang lebih dulu lahir dan cukup tinggi pada
saat bangsa barat masih “tidur dalam
kegelapan”. Hal itu lebih jelas ketika dalam abad XX, bangsa Jepang yang
dapat dikatakan lebih rendah dari pada bangsa Barat.
3. Faktor Saling Kontak Antar Bangsa. Hungan yang makin
mudah antarbangsa akibat sarana perhubungan yang makon sempurna menyebabkan
satu bangsa mudah berhubungan dengan
bangsa lain. Akibat adanya hubungan antarbangsa ini, dapat atau tidaknya suatu
bangsa mempertahankan kebudayaannya tergantung dari pengaruh kebudayaan mana
yang lebih kuat. Apabila kebudayaan asli lebih kuat daripada kebudayaan asing
maka kebudayaan asli dapat bertahan. Tettapi, apabila kebudyaan asli lebih
lemah dari kebudayaan asing maka lenyaplah kebudayaan asli dan terjadilah
budaya jajahan yang bersifat tiruan (colonial
and imitative culture). Teteapi, dalam kontak antarbangsa ini, yang banyak
terjadi adalah adanya keseimbangan yang melahirkan buday campuran (acculturation). Indonesia yang terletak
dalam posisi silang dunia, kebudayaannnya memiliki konsekuensi yang besar dari
pengaruh luar. Dalam hal ini sejarah
telah menggambarkannya dengan nyata. Selain pengaruh dari luar, masalah waktu
sebenarnya ikut berperan sebagai faktor penunjang dalam pembentukan suatu
kebudayaan.
Norma dan Tata Krama
Norma atau kaidah adalah ketentuan yang mengatur
tingkah laku manusia dalam masyarakat. Ketentuan tersebut mengikat bagi setiap
manusia yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut, dalam arti
setiap orang yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut harus
menaatinya. Di balik ketentuan tersebut ada nilai yang menjadi landasan
bertingkah laku bagi manusia. Norma juga dapat diartikan sebagai pedoman,
ukuran, aturan atau kebiasaan.
1. Norma Agama, yaitu peraturan hidup yang diterima
sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Para pemeluk agama mengakui dan mempunyai keyakinan bahwa peraturan-peraturan
hidup berasal dari Tuhan dan merupakan tuntutan hidup ke arah jalan yang benar,
oleh sebab itu harus ditaati oleh para pemeluknya.
2. Norma Hukum, yaitu peraturan yang dibuat oleh negara
dengan hukuman tegas dan memaksa sehingga berfungsi mengatur ketertiban dalam
masyarakat. Norma hukum digunakan sebagai pedoman hidup yang dibuat oleh badan
berwenang untuk mengatur manusia dalam berbangsa dan bernegara. Hukuman yang
dikenakan bagi pelanggarnya telah ditetapkan dengan kadar hukuman berdasarkan
jenis pelanggaran yang telah dilakukan.
3. Norma Kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal
dari pergaulan dalam masyarakat. Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan,
kebiasaan dan kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering
dinamakan norma sopan santun, tata krama atau adat istiadat.
4. Norma Kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang datang
dari hati sanubari manusia. Peraturan tersebut berupa suara batin yang diakui
dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman sikap dan perbuatan. Hukuman
bagi pelanggaran terhadap norma kesusilaan berupa penyesalan diri dan rasa
bersalah.
Tata Krama
Tata krama adalah tata cara atau aturan
turun-temurun yang berkembang dalam suatu budaya masyarakat yang mengatur
pergaulan antar individu maupun kelompok untuk saling pengertian,
hormat-menghormati menurut adat yang berlaku. Tata krama mengandung nilai-nilai
yang berlaku pada daerah setempat. Oleh karena itu tata krama suku bangsa yang
satu tentu berbeda dengan suku bangsa yang lain. Tata krama, etika, atau sopan
santun yang dimiliki oleh suku bangsa Jawa tidak terlepas dari sifat-sifat
halus. Tata krama suku bangsa Jawa terlihat dalam etiketnya meliputi banyak
segi seperti unggah-ungguh, suba sita dan lain-lain, kesemuanya mencakup
hubungan selengkapnya antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesamanya dan
manusia dengan alam sekitarnya. Tata krama suku bangsa Jawa tidak hanya tampak
pada tatanan bahasa yang digunakan, tetapi juga pada gerakan tubuh atau badan.
Manusia
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka
bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Manusia
merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam
dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia
memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua
makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun
perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberi kan petunjuk dari
segi intelektua lrelatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial
yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.
Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk
kelompok berdasarkan ikatan atau pertalian genetic. Manusia dibedakan dengan
rupa-rupa, dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk
kelangsungan hidup individu atau kelompok, dan untuk pengabadian, dan
perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok,
penerimaan, dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku
individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk, dan
beradaptasi ke kelompok baru.
Dalam setiap kebudayaan manusia, kerohanian dan
ritual mendapat ekspresi dalam bentuk tertentu. Elemen-elemen ini dapat menggabungkan
secara penting pengalaman pribadi dengan pengalaman penyatuan, dan komunal,
seringkali membangkitkan emosi yang sangat kuat.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kebudayaan manusia :
1. Faktor Ras. Ras merupakan suatu faktor yang sangat
mendukung tehhadap perkembangan suatu kebudayaan, yang mana harus ada dorongan
dari induvidu manusia untuk membentuk kebudayaan tersebut. peran ras dalam
mempengaruhi suatu kebudayaan tidak akan efektif tanpa di dorong dengan kesadaran individu
seseorang yang menjadi subjek dalam pengembangan kebudayaan. Suatu ras akan
mengalami kemajuan bilamana setiap individu yang ada di dalamnya cakap dan
mampu menghasilkan kebudayaan, maka ras tersebut akan nampak dan akan terdapat
suatu kebudayaan yang meningkat pesat.
2. Faktor Lingkungan Geografis. Lingkungan alam sangat
mempengaruhi suatu kebudayaan daerah tertentu. Misalanya, orang yang tinggal di
daerah yang iklimnya tropis dalam segi pakaiannya akan berbeda dengan orang
yang tinggal di daerah yang suhunya subtropis.
3. Faktor Perkembangan Teknologi. Tingkat perkembangan
teknologi merupakan suatu faktor yang mempengaruhi kebudayaan. Semakin pesat
dan tinggi tingkat teknologi manusia, maka pengaruh lingkungan geografis akan
semakin berkurang terhadap perkembanagan suatu kebudayaan.
4. Faktor Sosial. Lapisan masyarakat dan hubungan
interaksi sosial diantara suatu warga
akan membentuk suatu watak dan ciri-ciri dari masyarakat tersebut.
Hubungan antara anggota masyarakat dengan sesamanya akan mempunyai pengaruh
terhadap kebudayaan seperti halnya pada masyarakat yang masih mempunyai jenjang
dimensi stratifikasi sosial tersebut.
5. Faktor Religi. Keyakinan yang dimiliki suatu
masyarakat yang diyakini sejak lama maka akan sulit hilang dengan begitu saja.
Penghilangan suatu bentuk kebiasaan akan membutuhkan keberanaian dari individu-
individu sebagai kreatifator dan inovator dalam pembangunan.
Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik
yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya,
mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari
lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan.
Lingkungan manusia adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman
sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah,
juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang
ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan
tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama
manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang.
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Lingkungan Hidup Suatu lingkungan pada dasarnya merupakan
berbagai unsur yang secara bersama-sama berinteraksi. Berikut ini merupakan
beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan hidup.
A.
Faktor Geografi. Faktor geografis terdiri atas iklim, perubahan cuaca,
kesuburan tanah, dan erosi.
1. Iklim. Iklim merupakan faktor yang memengaruhi
manusia dalam beraktivitas dalam lingkungannya. Iklim yang ekstrem dapat
menjadi pembatas bagi aktivitas manusia.
2. Perubahan Cuaca. Perubahan cuaca yang ekstrem dapat
menjadi pembatas utama aktivitas manusia. Akan tetapi, dapat pula menjadi
pendorong manusia menjadi lebih kreatif dan inovatif untuk mengatasi perubahan
tersebut.
3. Kesuburan Tanah. Kesuburan tanah merupakan faktor
yang cukup berpengaruh terutama bagi daerah agraris. Dengan keadaan tanah yang
subur, maka daya dukung lingkungan akan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
yang kurang subur.
4. Erosi. Terjadinya erosi dapat mengurangi daya dukung
lingkungan. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah subur yang dibutuhkan
untuk pertanian. Faktor-faktor tersebut memengaruhi lingkungan hidup secara
langsung dan tidak langsung. Iklim dan perubahan cuaca merupakan faktor tidak
langsung. Kesuburan tanah dan erosi merupakan faktor yang langsung berpengaruh
terhadap lingkungan.
B.
Faktor Budaya. Faktor budaya terdiri atas ilmu, pengetahuan, teknologi, dan
perilaku manusia.
1. Ilmu. Tingkat perkembangan ilmu yang dimiliki oleh
suatu masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup
bagi manusia. Dengan munculnya kesadaran tersebut, diharapkan manusia dapat
memperlakukan alam dengan bijak.
2. Pengetahuan. Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh
suatu masyarakat dapat meningkatkan nilai daya dukung lingkungan.
3. Teknologi. Tingkat teknologi yang dimiliki oleh
masyarakat dapat meningkatkan dan menurunkan nilai daya dukung lingkungan.
4. Perilaku Manusia. Perilaku manusia yang beragam
dapat meningkatkan dan menurunkan nilai daya dukung lingkungan.
Kebudayaan Jawa Yang Berkaitan
Dengan Perilaku Kesehatan Di Masyarakat Jawa
Jamu
Atau Khasiat Telur Ayam Kampung Mentah Untuk Kesehatan
Telur ayam sudah terkenal akan kandungan gizi yang
yang baik untuk kesehatan, kandungan gizi dan mengandung asam amino yang sangat
baik yang tidak di miliki oleh telur unggas lainnya sehingga sangat bermanfaat
untuk kesehatan tubuh. Dan juga kandungan lainnya seperti protein tinggi ,
vitamin B1, vitamin C, vitamin D, omega-3s, DHA (docosahexaenoic acid), lutein, zeaxanthin, choline, biotin, dan
juga zink. Dari hasil sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kandungan gizi dan
nutrisi dalam ayam kampung lebih banyak dari pada ayam potong. Telur ayam
kampung sebagai bahan makanan memiliki kandungan nutrisi yang sangat lengkap
dan sangat baik untuk dikonsumsi terlebih bagi anak-anak. Hal itu dikarenakan
kandungan omega 3 yang baik bagi masa pertumbuhan anak. Ayam kampung adalah
ayam kampung jawa yang dilepas secara liar dan mendapatkan atau mengkonsumsi
makanan secara alami sehingga kaya akan nilai gizi yang tinggi.
Namun masyarakat jawa percaya bahwa jika
mengkonsumsi telur ayam kampung mentah lebih mendapatkan manfaat banyak dari
kandungan telur ayam kampung ketimbang dikonsumsi dengan cara direbus atau
digoreng. Telur ayam kampung mentah oleh masyarakat jawa digunakan jamu yang
bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Tradisi mengkonsumsi telur ayam kampung
mentah untuk jamu atau menambah stamina atau daya tahan tubuh, dan biasanya
juga dikonsumsi pria untuk meningkatkan vitalitas pria.
Telur Ayam
Kampung Mentah
Masyarakat jawa percaya bahwa mengkonsumsi telur
ayam kampung mentah dapat menyembuhkan penyakit dan memberikan berbagai manfaat
untuk kesehatan. Berikut manfaat konsumsi telur ayam kampung mentah :
1. Dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan
beberapa jenis penyakit seperti; penyakit jantung koroner, batuk, kencing
manis, maag atau usus besar, paru-paru, radang pada tenggorokan dan penyakit
kuning, adapun cara meraciknya adalah telur ayam kampung di campur dengan buah
kenari yang telah di haluskan lalu ditambah dengan madu.
2. Dapat digunakan sebagai bahan pembuat jamu kuat
lelaki dengan cara dicampurkan bersama madu karena telur ayam kampung tersebut
mengandung selenium yang digunakan dalam pembentukan sperma. Biasanya dibuat
minuman hangat seperti STMJ.
3. Mencegah penyakit kanker, kandungan nutrisinya
seperti tirosin dan tripofan untuk zat anti kanker.
4. Membuat jantung sehat, kandungan antioksidan yang
ada di dalam telur ayam kampung mentah sangat baik sekali bagi kesehatan
jantung.
5. Menghasilkan sumber energy atau menambah stamina, kandungan
yang ada di dalam telur ayam kampung mentah memilki karbohidrat, protein, dan
zat bes, jika dibandingkan dengan telur yang sudah di rebus atau di goreng.
Kemudian, dengan mengonsumsi telur ayam kampung mentah dapat memberikan energi secara
maksimal untuk tubuh.
6. Meningkatkan kinerja otak, di dalam telur terdapat
banyak kandungan asam amino, DHA, dan klorin. Kombinasi dari asam amino dan
mineral ini dapat membantu tubuh untuk melakukan regenerasi sel-sel syaraf
dengan lebih baik dan efisien.
Jadi
tradisi masyarakat jawa yang mengkonsumsi telur ayam kampung mentah sudah turun
temurun dari generasi ke generasi karena digunakan jamu atau obat tradisional
yang sangat bermanfaat atau bernilai gizi tinggi. Biasanya jika seseorang
sedang capek atau tidak enak badan, dengan mengkonsumsi telur ayam kampung
mentah ditambah madu dapat mengobati atau menambah stamina seseorang tersebut.
Jamu Kuat
Masyarakat Jawa (STMJ)
Namun, dibalik berbagai manfaat dari telur ayam
kampung mentah perlu diketahui juga bahwa mengkonsumsi telur yang belum matang
atau mentah dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan, karena makanan yang
belum matang atau dimasak terlebih dahulu biasanya masih banyak terkandung
bakteri dan virus. Dan juga sulit dicerna oleh tubuh karena telur mentah masih
kuat akan ikatan proteinnya dan akan mengakibatkan pencernaan akan bekerja
lebih lama dalam proses mengubah menjadi asam amino.
Lalu Amankah Mengkonsumsi Telur
Ayam Mentah ?
Selama ini banyak orang atau masyarakat yang salah
kaprah terhadap khaisat telur yang dimakan mentah. Padahal telur tidak bisa
dicerna tubuh dalam kondisi mentah. Protein dalam telur ayam yaitu albumin
harus terlebih dahulu dipanaskan supaya matang sehingga dapat dicerna oleh
sistem pencernaan manusia. Bila tidak dimatangkan terlebih dahulu maka telur
tidak akan memberikan manfaat. Minimal setengah matang baru bisa dicerna. Jadi
tidak bisa dengan hanya dimasukan ke dalam minuman dalam bentuk mentah,
sekalipun itu telur ayam kampung. Tak hanya tak mampu dicerna, telur mentah juga
bisa mengandung bakteri. Telur mentah, khususnya bagian kuning telur, merupakan
sarana yang baik bagi bakteri. Bakteri yang sering ditemukan dalam telur mentah
adalah Salmonella typhi, penyebab penyakit tifus.
Berikut
adalah resiko atau bahaya mengkonsumsi telur ayam kampung mentah yang sangat
mungkin terjadi :
Terpapar
Bakteri Salmonela. Salmonella adalah salah satu bakteri penyebab utama penyakit
seperti sakit perut, diare, muntah, demam dan menggigil. Dengan demikian direkomendasikan
untuk memasak telur terlebih dahulu, karena ini adalah cara yang baik untuk
mematikan kemungkinan adanya bakteri salmonela.
Jadi direkomendasikan agar tidak mengkonsumsi telur
yang mentah, bisa direbus atau digoreng terlebih dahulu. Dengan direbus atau
digoreng dapat mematikan bakteri dan virus yang terkandung di dalam telur.
Namun, juga bukan berarti tidak boleh mengkonsumsi telur ayam kampung mentah
karena sudah tradisi dan banyak kandungan gizi dalam kandungan telur ayam
kampung mentah, tetapi dalam dosis atau kosumsi yang wajar atau secukupnya
karena mengkonsumsi telur ayam kampung yang berlebihan karena bisa
mengakibatkan over dosis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, mengkonsumsi telur
ayam kampung yang mentah secara berlebihan atau terus menerus mempunyai dampak
negatif yang merugikan kesehatan, namun jika dikonsumsi secara wajar dan
dicampu dengan bahan-bahan herbal lainnya alias jamu memiliki banyak manfaat dan gizi yang sangat
berguna bagi tubuh. Dan apabila ingin mengkonsumsi telur secara teratur
sebaiknya telur tersebut dimasak terlebih dahulu, karena tidak akan mengurangi
kandungan telur. Memasak telur justru akan meningkatkan bioavailabilitas
protein, sehingga lebih maksimal bisa diserap oleh tubuh.
Daftar Pustaka
Almetsier,
S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama.
Soegimo,dkk.
2009. Geografi Untuk SMA / MA Kelas XI.
Jakarta : CV Mefi Caraka
Sudaryani,T.
2003. Kualitas Telur. Jakarta :
Penebar Swadaya.
TipsCewek. 2015. Manfaat dan Bahaya Mengkonsumsi Kuning
Telur. Diakses tangal 13 September 2017. Pk 20:35 dari https://www.tips-cewek.com/419/manfaat-dan-bahaya-mengkonsumsi-kuning-telur.html
Yossy. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebudayaan. Diakses tanggal 13
September 2017. Pk 17:20 dari http://yossyuslaf.blogspot.co.id/2012/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
No comments:
Post a Comment