Friday 11 May 2018

PERUBAHAN FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR

KEPERAWATAN MATERNITAS I

SISTEM KARDIOVASKULAR
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan bersirkulasi ke seluruh tubuh guna menghantarkan oksigen ke jaringan. Agar terbentuk sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim, terjadi dua perubahan besar, yaitu
1.      Penutupan foramen ovale pada atrium paru dan aorta
2.      Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah tubuh. Jadi, perubahan tekanan tersebut langsung berpengaruh paada aliran darah. Oksigen menyebabkan system pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan resistensinya sehingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam pembuluh darah :
1.      Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh darah sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Aliran darah menuju atrium kanan berkurang sehingga menyebabkan penurunan volume dan tekanan pada atrium tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah yang miskin oksigen mengalir ke paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
2.      Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernapasan pertama ini menimbulkan relaksasi sistem pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru mengakibatkan peningkatan pembuluh darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.
Dengan pernapasan, kadar oksigen dalam darah meningkat. Akibatnya duktus arteriosus mengalami konstriksi dan menutup dalam waktu 8-10 jam setelah bayi lahir. Vena umbilikus, duktus venosus, dan arteri hipogastrika pada tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah bayi lahir dan setelah tali pusat di klem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung dalam 2-3 bulan.
Total volume darah yang bersirkulasi pada saat bayi lahir adlah 80 ml/kg berat badan. Akan tetapi, jumlah ini dapat meningkat jika tali pusat tidak dipotong pada waktu lahir. Kadar hemoglobin tinggi (15-20 gr/dl), 70% adalah Hb janin. Perubahan Hb janin menjadi Hb dewasa yang terjadi di rahim selesai dalam 1-2 tahun kehidupan.

SISTEM HEMATOLOGI
Pada sistem peredaran darah, terjadi perubahan fisiologis pada bayi baru lahir, yaitu setelah bayi itu lahir akan terjadi proses pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh, maka terdapat perubahan,yaitu penutupan foramen ovale pada atrium jantung dan penutupan duktus ateriosus anatara arteri paru dan aorta. Perubahan ini terjadi akibat adanya tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah,dimana oksigen dapat menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tenaga dengan cara meningkatkan atau mengurangi resistensi. Perubahan tekanan sistem pembuluh darah dapat terjadi saat tali pusat di potong, resistensinya akan meningkat dan tekanan atrium kanan akan menurun karena suplai darah ke atrium kanan berkurang yang dapat menyebabkan volume dan tekanan atrium kanan juga menurun. Proses tersebut membantu darah mengalami proses oksigenasi ualng, pada saat terjadi pernafasan pertama dapat menurunkan resistensi dan meningkatkan atrium kanan. Kemudian oksigen pada pernapasan pertama dapat menimbulkan relaksi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru yang dapat menurunkan resistensi pembuluh darah paru. Terjadinya peningkatan sirkulasi paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan, dengan meningkatkan tekanan pada atrium kanan akan terjadi penurunan atrium kiri, foramen ovale akan menutup, atau dengan pernafasan kadar oksigen dalam darah akan meningkat yang dapat menyebabkan duktus arteriosus mengalami kontriksi dan menutup. Perubahan lain adalah menutupnya vena umbilikus, dutus venosus, dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah tali pusat di klem dan penutupan jaringan fibrosa membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan
Adaptasi Ke Kehidupan Ekstrauterin
1.      Setelah anak lahir anak bernapas untuk pertama kalinya.maka, terjadilah penurunan tekanan dalam arteri pulmonalis sehingga banyak darah yang mengalir ke paru-paru.
2.      Ductus arteriosus tertutup satu sampai dua menit setelah anak bernapas
3.      Dengan terguntingnya tali pusat, darah dalam vena cava inferior berkurang. Dengan demikian, tekanan dalam atrium atau serambi kanan berkurang.
4.      Sebaliknya, tekanan dalam atrium kiri bertambah sehingga menyebabkan penutupan voramen ovale.
5.      Sisa ductus arteri menjadi ligamentum arteriosus.
6.      Sisa ductus venosus menjadi ligamentum teres hepatic.
7.      Arteri umbilikal menjadi ligamentum pesikoumbilical lateral kiri dan kanan.
Setelah bayi lahir, paru akan berkembang yang akan mengakibatkan tekanan arteriol dalam paru menurun yang diikuti dengan menurunnya tekanan pada jantung kanan. Kondisi ini menyebabkan tekanan jantung kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan jantung kanan, dan hal tersebutlah yang membuat foramen ovale secarafungsional menutup. Hal ini terjadi pada jam-jam pertama setelah kelahiran. Oleh karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam aorta desenden naik dan juga karena rangsangan biokimia (PaO2 yang naik) serta duktus arteriosus yang berobliterasi. Hal ini terjadi pada hari pertama.
Aliran darah paru pada hari pertama kehidupan adalah 4-5 liter per menit/m² (gessner, 1965). Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 2,96 liter/menit/m² dan bertambah pada hari kedua dan ketiga (3,54 liter/m²) karena penutupan duktus arteriosus. Tekanan darah pada waktu lahir di pengaruhi oleh jumlah darah yang melalui transfuse plasenta yang pada jam-jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian naik lagi dan menjadi konstan kira-kira 85/40 mmHg.

Transisi Pada Darah
Pada umumnya bayi baru lahir ( BBL) dilahirkan dengan nilai hemoglobin ( Hb) yang tinggi. Hemoglobin F adalah Hb yang dominan pada periode janin, namun akan lenyap pada satu bulan pertama kehidupan selama beberapa hari pertama. Nilai Hb akan meningkat sedangkan volume plasma akan menurun, akibatnya hematokrit normal hanya pada 51 – 56% neonatus. Pada saat kelahiran meningkat dari 3% manjadi 6% , pada minggu ke-7 sampai ke-9 setelah bayi baru lahir akan turun perlahan. Nilai Hb untuk bayi berusia 2 bulan rata-rata 12 g/dl.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai hemoglobin pada bayi baru lahir :
1. waktu pengkleman tali pusat. Penundaan pengkleman tali pusat dapat meningkatakan volume darah neonotus 25-40% , keuntungan penundaan pengkleman :
·         Volume yang besar meningkatkan perfusi kapiler baru
·         Berlanjutnya bolus darah teroksigenasi selama nafas pertama yang tidak teratur.
2. Pencapaian oksigenasi adekuat yang lebih cepat membuat penutupan struktur janin.
3. Posisi bayi baru lahir segera setelah lahir
Sedangkan darah merah BBL memiliki umur yang singkat , yaitu 80 hari , sedangkan sel darah merah orang dewasa 120 hari. Pergantian sel yang cepata ini menghasilkan lebih banyak sampah metabolic akibat penghancuran sel termasuk bilirubin yang harus di metabolisme. Muatan bilirubin yang berlebihan ini menyebabkan ikterus fisiologis yang terlihat pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, terdapat hitung retukulosit yang tinggi pada bayi baru lahir yang mencerminkan pembentukan sel darah merah baru dalam jumlah besar.
Sel darah putih rata-rata pada bayi baru lahir memiliki rentang dari 10.000 hingga 30.000/mm. peningkatan lebih lanjut dapat terjadi pada BBL normal selama 24 jam pertama kehidupan. Pada saat menangis yang lama juga dapat menyebabkan hitung sel darah putih mengandung granulosit dalam jumlah yang besar.
Perubahan Pada Saat Lahir
1.      Penghentian Pasokan Darah Dari Plasenta
2.      Pengembangan Dan Pengisian Udara Pada Paru-Paru
3.      Penutupan Poramen Oval
4.      Fibrosis
5.      Vena Umbilicalis
6.      Ductus Venosus
7.      Arteriae Hypogastrica
8.      Ductrus Arteriosus

SISTEM PERNAFASAN
Perkembangan Paru
Paru berasal dari titik tumbuh (jaringan endoderm) yang muncul dari faring yang kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus. Proses ini terus berlanjut setelah kelahiran hingga sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkiolus dan alveolus sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan gerakan nafas sepanjang trimester ke-2 dan 3. Ketidakmatangan paru mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi baru lahir sebelum usia 24 minggu, yang disebabkan oleh keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru, dan tidak mencukupinya jumlah surfaktan.
Proses Awal Bernapas
1.      Empat faktor yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi :
2.      Penurunan PaO2 dan kenaikan PaCO2 merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotis.
3.      Tekanan terhadap rongga dada (toraks) sewaktu melewati jalan lahir.
4.      Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang gerakan pernapasan.
5.      Refleks deflasi Hering Breur
Pernapasan pertama pada bayi baru lahir terjadi dengan normal dalam waktu 30 detik setelah kelahiran. Tekanan pada rongga dada bayi saat bayi melalui jalan lahir per vaginam mengakibatkan cairan paru yang jumlahnya 80-100 ml, berkurang sepertiganya sehingga volume yang hilang ini diganti dengan udara. Paru mengembang sehingga rongga dada kembali ke bentuk semula. Pernapasan pada neonates terutama pernapasan diafragmatik dan abdominal. Biasanya, frekuaensi dan kedalaman pernapasan masih belum teratur.
Kompresi dan dekompresi kepala bayi selama proses kelahirandiyakini merangsang pusat pernapasan di dalam otak yang menimbulkan upaya bernapas. Dalam hal ini, rangsangan taktil dianggap tidak terlalu bermakna. Akan tetapi, rasa sakit yang disebabkan oleh ekstensi tungkai yang masih fleksi, sendi-sendi dan tulang punggung dapat dianggap menjadi penyebab timbulnya respons awal bayi terhadap kehidupan di luar uterus.

SISTEM GASTROINTESTINAL (PENCERNAAN)
Secara fungsional, saluran gastrointestinal bayi belum matur dibandingkan orang dewasa. Membran mukosa pada mulut berwarna merah jambu basah.Gigi tertanam di dalam gusi dan sekresi ptyalin sedikit.Sebelum lahir,janin cukup bulan akan mulai mengisap dan menelan reflek muntah dan batuk yang matur sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir kemampuan bayi untuk menelan dan mencerna makanan( selain susu) masih terbatas hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna sehingga mengakibatkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sangat terbatas,kurang dari 30 ml (15-30 ml) untuk bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara perlahan,seiring dengan pertumbuhan bayi.Pengaturan makan yang sering oleh bayi sendiri sangat penting,contohnya memberikan ASI sesuai keinginan bayi (ASI on demand)

SISTEM IMUN
Sistem imun bayi baru lahir masih belum matur sehingga neonatus rentan mengalami infeksi dan alergi. Sistem imun yang matur akan memberi kekebalan alami maupun kekebalan dapatan. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Beberapa contoh kekebalan alami meliputi:
1.      Perlindungan oleh membran mukosa
2.      Fungsi saringan saluran nafas
3.      Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus
4.      Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung
Kekebalan dapatan akan muncul kemudian. Bayi baru lahir yang lahir dengan kekebalan pasif mendapat antibody dari tubuh ibunya. Reaksi antibody keseluruhan terhadap antigen asing masih belum muncul sampai awal kehidupan anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan system kekebalan tubuh.

SISTEM NEOROLOGI
Sistem saraf bayi baru lahir masih sangat muda baik secara anatomi maupun fisiologi ini menyebabkan kegiatan reflek spina dan batang otak dengan control minimal oleh lapisan luar serebrum pada beberapa bulan pertama kehidupan, walaupun interaksi sosial terjadi lebih awal.
Setelah bayi lahir, pertumbuhan otak memerlukan persediaan oksigen dan glukosa yang tetap memadai. Otak yang masih muda rentan terhadap hipoksia, ketidakseimbangan biokimia, infeksi dan pendarahan. Bayi baru lahir memperlihatkan sejumlah aktivitas reflek pada usia yang berbeda beda, yang menunjukkan normalitas dan perpaduan antara sistem neuorogi dan muskuluskletal. Beberapa reflek tersebut:
1.      Refleks moro, reflek ini terjadi karena adanya reaksi miring terhadap rangsangan mendadak. Reflek ini dapat di munculkan dengan cara menggendong bayi dengan sudut 45o, lalu biarkan kepalanya turun sekitar 1-2 cm. Reflek ini simetris dan terjadi pada 8 minggu pertama setelah lahir.
2.      Refleks rooting, dalam memberikan reaksi terhadap belaian di pipi atau sisi mulut, bayi menoleh kearah sumber rangsangan dan membuka mulutnya siap untuk mengisap.
3.      Refleks mengedip atau reflexs mata, melindungi mata dari trauma.
4.      Refleks menggenggam, reflek ini di munculkan dengan menempatkan jari atau pensil atau pensil di dalam telapak tangan bayi, dan bayi akan menggenggamnya dengan erat.
5.      Refleks berjalan dan melangkah. Jika bayi di sangga pada posisi tegap dan kakinya mennyentuh permukaan yang rata, bayi akan terangsang untuk berjalan.

6.      Refleks leher tonik asimetris. pada posisi terlentang, jika kepala bayi menoleh ke satu arah, lengan di sisi tersebut akan ekstensi sedangkan lengan sebelahnya fleksi. Jika di dudukkan tegak, kepala bayi pada awalnya akan terkulai ke belakang lalu bergerak ke kanan sesaat sebelum akhirnya menunduk ke depan



No comments:

Post a Comment

TERPOPULER

MAKALAH PEMBERIAN INJEKSI INSULIN LENGKAP

PEMBERIAN INJEKSI INSULIN SEMESTER 4 Oleh : Bayu Desicha Fahmi                         (201602008) Riska Oktavia Cahyani  ...