FORMAT SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN INDIVIDU
1. Pokok
bahasan : Penerapan Belajar
Efektif Pada Anak Usia Sekolah
2. Sub
pokok bahasan :
a) Pengertian
Belajar
b) Jenis-Jenis
Belajar
c) Metode
Belajar
d) Faktor
Yang Mempengaruhi Belajar
e) Konsep
Belajar Efektif
3. Sasaran :An. T usia 11 tahun
4. Waktu :10.00 - 11.00 WIB
5.
Tempat :
Rumah An. T
6. Hari/tanggal :Jumat, 19 Mei 2017
7. Tujuan
A.
Tujuan umum :Setelah diberikan
pendidikan kesehatan tentang Belajar Efektif diharapkan klien mengetahui segala sesuatu
tentang Belajar Efektif dan dapat mempraktikan dikehidupan sehari-hari sebagai
pemacu dalam perkembangan belajarnya
B.
Tujuan khusus :
a) Untuk
mengetahui dan memahami pengertian belajar efektif
b) Untuk
mengetahui dan memahami strategi belajar
c) Untuk
mengetahui dan memahami metode belajar
d) Untuk
mengetahui dan memahami konsep belajar efektif
8. Kegiatan :
No
|
Langkah-langkah
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluh
|
Kegiatan
Sasaran
|
1
|
Pendahuluan
|
5
menit
|
1. Memberikan
salam
|
1. Menjawab
salam
|
2. Memperkenalkan
diri
|
2. Memperkenalkan
diri
|
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan
|
3. Memahami
maksud dan tujuan
|
4. Menjelaskan
waktu yang dibutuhkan
|
4. Menyepakati
waktu yang dibutuhkan
|
2
|
Penyajian
|
30 menit
|
1.
Menyampaikan materi antara lain :
·
Pengertian belajar efektif
·
Strategi belajar
·
Metode belajar
·
Konsep belajar efektif
|
1.Mendengar dan memahami materi
|
3
|
Evaluasi
|
10
menit
|
1. Menanyakan
hal-hal belum dimengerti klien
|
1.
Menyampaikan hal-hal yang belum
dimengerti
|
2. Menanyakan
klien untuk meminta feedback
|
2.
Menjawab pertanyaan
|
3. Memberikan
kesimpulan
|
3.
Dapat memberikan kesimpulan pribadi
|
4
|
Penutup
|
5 Menit
|
1. Pembahasan
untuk kegiatan selanjutnya
|
1.
.Membahas kegiatan berikutnya bersama
|
2. Salam
penutup
|
2.
Menjawab salam penutup
|
9. Metode : Diskusi dan Video
10. Media : Poster
11. Materi :
Pengertian Belajar
Efektif
Belajar
Efektif adalah kegiatan belajar yang mampu menghasilkan pemahaman dan hasilnya
dapat membantu proses belajar seseorang.
Metode Belajar
Metode
adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Belajar bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
1.
Pembuatan Jadwal Dan Pelaksanaannya
Agar
belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlulah untuk membuat jadwal
yang baik dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin.
2.
Membaca Dan Membuat Catatan
Dengan
metode SOR4; meninjau, mengajukan pertanyaan, membaca, menghafal, menulis,
mengingat kembali.
3.
Mengulang Bahan Pelajaran
Mengulang
dapat secara langsung sesudah membaca tetapi juga bahkan lebih kembali adalah
mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari dengan cara membuat
ringkasan.
4.
Konsentrasi
Pemusatan
pikiran terhadap suatu hal.Pelajar hendaklah berminat atau punya motivasi
tinggi, menjaga kesehatan, menyelesaikan masalah masalah yang mengganggu dan
bertekad mencapai hasil terbaik.
5.
Mengerjakan Tugas
Agar
berhasil dalam pembelajaran, perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Konsep Belajar Efektif
Belajar
yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan
sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai.
Kondisi
Internal
Kondisi
(situasi) yang ada dalam diri siswa, misal; kesehatan, keamanan,
ketentraman.Siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan-kebutuhan
internalnya dapat terpenuhi.
Kondisi
Eksternal
Kondisi
yang ada diluar diri atau pribadi, misal; kebersihan, penerangan dan lingkungan
fisik yang lain. Lingkungan fisik :
1)
Ruang belajar harus bersih
2)
Ruang cukup terang
3)
Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar
Strategi Belajar
1.
Keadaan Jasmani
Belajar
memerlukan tenaga, karena itu untuk mencapai hasil yang baik diperlukan keadaan
jasmani yang sehat.
2.
Keadaan Emosional Dan Sosial
Sangat
penting karena dapat memengaruhi prosesminat belajar secara drastis. Siswa yang
tertekan atau takut malah akan menyulitkan proses belajar, begitupun
sebaliknya.
3.
Keadaan Lingkungan
Tempat
belajar hendaknya tenang, untuk belajar diperlukan kosentrasi pikiran.Sebelum
memulai belajar harus disediakan segala sesuatu yang diperlukan.
4.
Adakan Kontrol
Selidiki
pada akhir belajar, hingga manakah bahan itu telah dikuasai
5.
Pupuk Sikap Optimisme
Lakukan
segala sesuatu dengan sesempurna-sempurnanya, pekerjaan yang baik memupuk
suasana kerja yang menggembirakan.
6.
Buatlah Suatu Rencana Kerja
Dengan
adanya suatu rencana kerja dengan pembagian waktu.Rencana kerja harus dibuat
sedemikian rupa sehingga pelajarannya benar benar dapat dipelajari.
7.
Menggunakan Waktu
Menggunakan
waktu tidak berarti bekerja lama sampai habis tenaga dan perhatian untuk
menyelesaikan suatu tugas.
. 8. Jangan Membaca Belaka
Membaca
bukanlah sekedar mengetahui kata-katanya, akan tetapi mengetahui jalan pikiran,
sambil merenungkan sisinya secara kritis dan membandingkan dengan apa yang
telah kita ketahui.
1. Evaluasi :
Evaluasi
Struktur :Menyusun kepanitiaan 09
Mei 2017
Merencanakan dan membuat SAP 10 Mei 2017
Menyiapkan materi pembelajaran 11 Mei 2017
Membuat media pembelajaran dan
memeriksa kembali kelengkapan materi 12 Mei 2017
Menghubungi orang tua klien untuk menentukan
tanggal penyuluhan 13 Mei 2017
Penyuluhan dan pemaparan materi 19 Mei 2017
Evaluasi
Proses : Penyuluhan
diselenggarakan tanggal 19 Mei 2017 jam 10.00 WIB. Penyuluhan diharapkan
berjalan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Penyaji
telah menyiapkan materi yang akan di sampaikan kepada klien dengan sebaik
mungkin agar saat penyampaian materi penyaji dapat menyajikan materi yang
benar-benar berkualitas dan berguna untuk klien. Klien telah diberitahu untuk menyiapkan
buku catatan dan alat tulis untuk menulis materi penyeluhan. Agar saat
penyampaian materi berlangsung, klien dapat mencatat point-point dari materi
pembahasan. Saat penyajian materi penyaji materi akan memberikan materi sambil
menunjukkan poster untuk membantu proses penyuluhan agar mudah dipahami klien.
Evaluasi
Hasil : Setelah penyuluhan
selesai dilaksanakan diharapkan klien mampu memahami maksud dari materi yang
disampaikan penyaji tentang Belajar Efektif. Agar saat tanya jawab tentang
materi, klien mampu menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai dengan materi. Hasil
yang diharapkan klien dapat lebih mudah mempraktikkan cara Belajar Efektif setelah
diberikan penyuluhan dan direalisasikan dikehidupan sehari-hari untuk kemajuan
dalam kegiatan pembelajarannya.
2. Daftar
Pustaka :
Suryabrata,S.
2004. Psikology Pendidikan.Jakarta:Raja
Grafindo Persada.
Purwanto,M.
2007.Psikologi Pendidikan. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya.
RANCANGAN KEGIATAN UNTUK KELOMPOK/KOMUNITAS
(PRE PLANNING)
1. Hari :Rabu
2. Tanggal
:7 Juni 2017
3. Waktu
:08.00 WIB
4. Tempat
:Ruang kelas
5. Topik
kegiatan :Penerapan Personal Hygiene
Pada Anak Usia Sekolah
A. Latar
Belakang :
Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Salah satu indicator
personal hygiene adalah perawatan kaki, tangan dan kuku. Kaki, tangan dan kuku
membutuhkan perhatian khusus dalam perawatan kebersihan diri seseorang karena
rentan terhadap infeksi. Anak usia Sekolah Dasar (SD) merupakan masa tumbuh
kembang yang baik. Masa-masa ini, anak-anak perlu mendapatkan pengawasan
terhadap kesehatannya karena usia sekolah adalah masa dimana anak-anak
mempunyai banyak aktivitas, dan aktivitas tersebut seringkali berhubungan
langsung dengan lingkungan yang kotor dan menyebabkan anak-anak mudah terserang
penyakit. Perawatan kuku pada anak-anak juga seringkali terabaikan oleh orang
tua. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua dalam memperhatikan personal
higiene anak menyebabkan anak juga tidak memperhatikan kebersihan dirinya
sendiri. Meskipun terlihat sepele, tetapi perawatan kuku juga merupakan hal
penting yang harus diperhatikan.
Penelitian yang dilakukan BPS Kabupaten
Mojokerto (2015) didapatkan data tentang tingkat pengetahuan anak usia Sekolah
Dasar tentang kebersihan diri dalam kategori baik 13,1%, sedang 48,2%, dan
rendah 38,7%.
BPS Kabupaten Mojokerto Tahun 2015
Hasil penelitian juga didapatkan data
bahwa perilaku merawat kuku seminggu sekali pada siswa SD sebanyak 64,2%, ini
berkaitan dengan banyak atau tidaknya penderita diare pada anak sekolah. Penelitian
yang telah dilakukan pada tahun 2015 mendapatkan hasil bahwa kebersihan kuku
mempunyai hubungan yang erat dengan kejadian kecacingan pada siswa SD. Siswa SD
yang mempunyai kuku kotor dan panjang mempunyai resiko lebih besar untuk
terkena kecacingan.
Sebanyak 60% anak positif terkena
kecacingan dan 40% lainnya negative.
Sekolah Dasar Negeri 1 Dlanggu terletak
di Desa Dlanggu, Kecamatan Dlanggu. Sekolah Dasar Negeri 1 Dlanggu ada di
daerah pedesaan, dikelilingi oleh persawahan, dan lapangan yang digunakan untuk
olahraga dan bermain sehari-hari masih lapangan tanah. Program UKS tidak
berjalan dengan lancar karena sekolah ini tidak memiliki ruang khusus untuk
UKS. Keterangan guru setempat mengatakan hanya tersedia kotak P3K yang ada di
ruang guru. Hasil studi yang telah dilakukan pada siswa kelas 5 di Sekolah
Dasar Negeri 1 Dlanggu didapatkan data jumlah adalah 32 anak. Hasil observasi
kebersihan kuku yang dilakukan pada siswa kelas 5 didapatkan data 7 dari 10
siswa kelas mempunyai kuku yang panjang dan kotor dan kebanyakan dari mereka
tidak mengetahui cara merawat kuku yang benar, jadi hampir 70% dan lebih dari 20
anak dari seluruh anak kelas 5. Dan hasil observasi atau pemeriksaan kebersihan
gigi siswa kelas 5 terdapat 18 anak mengalami kerusakan gigi sedang, dan 4
mengalami kerusakan gigi parah.
Hasil wawancara dengan wali kelas
didapatkan informasi bahwa siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Dlanggu belum
pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan.
B.
Tujuan :
Tujuan Umun :
Agar klien dapat memahami pentingnya penerapan Personal Hygiene bagi diri klien
dalam usaha untuk mencegah timbulnya penyakit.
Tujuan Khusus:
a)
Untuk mengetahui
pengertian personal hygiene
b)
Untuk mengetahui
macam-macam personal hygiene
c)
Untuk mengetahui dan
memahami tujuan personal hygiene
d)
Untuk mengetahui dan
memahami faktor yang mempengaruhi personal hygiene
e)
Untuk mengetahui dan
mencegah dampak tidak melakukan personal hgiene
C.
Peserta : Anak Sekolah Dasar
Kelas 5
D. Kepanitiaan :
Ketua : Steven Yhoga Pratama
Sekeretaris : Katarina Septiani Prianita
Bendahara : Theresia Mulyanthi
Seksi
Acara : Desita Yunia
Seksi
Humas : Kamelia Trisnawati
Seksi
Dokumentasi : Riska Oktavia Cahyani
Seksi
Evaluasi : Theresia Catherina
Humau
Seksi
Perlengkapan : Rurin Septiana
Seksi
Konsumsi : Bayu Desicha Fahmi
A. SETING
ACARA
1. Acara
a. Pembukaan
Oleh pembawa acara: Audria Ersananda
b. Sambutan-sambutan
Wali Kelas (2 menit)
Kepala Sekolah (2 menit)
c. Penyuluhan
No
|
Langkah-langkah
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluh
|
Kegiatan
Sasaran
|
1
|
Pendahuluan
|
10
menit
|
1.Salam pembukaan dan perkenalan oleh pembawa
acara dan wali kelas
2.
Doa pembukaan
3.Menjelaskan
maksud dan tujuan penyuluhan
4.Menjelaskan
waktu yang di butuhkan
|
1. Mengikuti
doa pembukaan bersama
2. Menjawab
salam dan memberikan ijin pembawa acara untuk mempekenalkan diri
3. Mendengarkan
maksud dan tujuan dari penyuluhan
4. Mendengarkan
durasi waktu yang dibutuhkan untuk penyuluhan
|
2
|
Penyajian
|
30
menit
|
1. Memberikan
materi antara lain :
·
Pengertian Hygiene Personal
·
Macam Macam Personal Hygiene
(Kebersihan Diri)
·
Tujuan Personal Hygiene
·
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Personal Hygiene
·
Dampak Apabila Tidak Melakukan
Personal Hygiene
2. Mendemonstrasikan
cara mencuci tangan
2.
|
1. Mendengarkan
dan mencatat point-point dari materi yang disampaikan
2. Memperhatikan
cara memcuci tangan
|
3
|
Evaluasi
|
15menit
|
1. Memberikan
kesempatan klien untuk menanyakan materi yang belum dipahami
2. Memberikan
kesempatan klien untuk mendemostrasikan cara memcuci tangan secara mandiri
& memberikan hadiah atau reward
3. Membuat
kesimpulan singkat tentang materi
|
1. Menanyakan
materi yang belum dimengerti
2. Mendemostrasikan
cara mencuci tangan secara mandiri
3. Mendengarkan
kesimpulan yang diberikan penyaji materi
|
4
|
Penutup
|
5
menit
|
1. Doa
penutup
2. Salam
penutup
|
1. Mengikuti
doa penutup
2. Menjawab
salam penutup
|
d. Tanya
jawab diberikan oleh Audria Ersananda
2.Seting
tempat : Sekolah Dasar (kelas)
Papan
Tulis
Meja Penyaji
1 – 2 3 – 4 5
– 6 7 - 8
9 – 10 11 – 12 13 – 14 15 - 16
17 – 18 19 – 20 21 – 22 23 - 24
25 – 26 27 – 28 29 – 30 31 - 32
3. Petugas
acara :
Pembawa acara : Audria Ersananda
Moderator : Bruder Karlus Adryanto Fone
Notulen : Herlina Arini
Penyaji Utama : Katarina Septiani Putri
B. Metode : Diskusi dan
Demonstrasi
C. Media : Power Point, Leaflet,
Video Personal Hygiene
D. Materi :
1.1 Pengertian Hygiene
Personal
Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan ,
sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta
tingkat perkembangan. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalammemenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, kliendinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
Personal
Higiene adalah Suatu kegiatan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan tubuh dan pikiran.
1.2 Macam Macam
Personal Hygiene (Kebersihan Diri)
1. Kebersihan kulit kepala dan rambut
2.
Kebersihan kuku kaki dan tangan
3.
Kebersihan bagian kemaluan
4.
Kebersihan kulit seluruh tubuh
5.
Kebersihan wajah
6.
Kebersihan tangan dan kaki
1.3 Tujuan Personal
Hygiene
1.
Menjaga kesehatan.
2.
Memelihara kebersihan tubuh
3.
Kebersihan diri
4.
Pencegahan penyakit
5.
Meningkatkan percaya diri.
6.
Menciptakan keindahan
1.4 Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Personal Hygiene
Citra
Tubuh
Gambaran
individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.Penampilan umum dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan hygiene.
Praktik
social.
Kelompok-kelompok
social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene
pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari
orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan
air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang
mempengaruhi perawatan kebersihan. Pada anak-anak selalu dimanja dalam
kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene.
Status
sosio-ekonomi
Sumber
daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang
digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan
yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga
harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari
kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.
Pengetahuan
Pengetahuan
tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik
hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Seseorang
juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri.Seringkali, pembelajaran
tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran
praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko
kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu. Pengetahuan
Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan.
Kebudayaan
Kepercayaan
kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene.Orang dari
latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda
pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan.
Pilihan
pribadi
Seseorang
memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur,
dan melakukan perawatan rambut .klien memilih produk yang berbeda (mis. sabun,
sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi. Ada kebiasaan
seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti
penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
1.5 Dampak Apabila
Tidak Melakukan Personal Hygiene
a.
Dampak pada tubuh
Banyak
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan
baik. Gangguan yang sering terjadi gangguan pada kulit, telinga, dan
masalah kuku.
b.
Dampak pada pikiran
Masalah
pada hubungan kepada teman lain yang berhubungan dengan kebersihan tubuh adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, pengakuan diri, dan gang
E. Rencana
evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi
struktur:
Tanggal
20 Mei, Persiapan struktur kepanitiaan
Persiapan
kepanitiaan meliputi: kelengkapan seluruh panitia dan kesiapan panitia
memberikan materi.
Tanggal
24 Mei, Membuat dan menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan
Tanggal
26 Mei, Persiapan topik / materi
meliputi: kelengkapan, kesesuain, dan isi materi yang akan disampaikan
atau didemonstrasikan
Tanggal
27 Mei, Membuat media pembelajaran
Tanggal
1 Juni, Persiapan perlengkapan/peralatan. Persiapan perlengkapan meliputi:
ketepatan, dan kelengkapan peralatan yang akan digunakan
Tanggal
2 Juni, Melakukan pendekatan dengan pihak Sekolah Dasar, para guru, dan wali
kelas dengan menjelaskan alasan dan tujuan penyuluhan kesehatan dan
memusyawarahkan kegiatan penyuluhan kesehatan yang akan dilaksanakan
Tanggal
4 Juni, Melihat kelas yang menjadi lokasi penyelengaraan penyuluhan
Tanggal
7 juni 2017 pukul 08:00 WIB, Penyuluhan dan pemaparan materi, serta demonstrasi
cara mencuci tangan sebagai salah satu cara menjaga personal hygiene
2. Evaluasi
Proses:
Penyuluhan
dan pemaparan materi, serta demonstrasi dilaksanakan pada tanggal 7 juni 2017
pukul 08:00 WIB. Penyaji akan menyiapkan diri sebaik mungkin dan mempersiapkan
materi, media pembelajaran, dan hal-hal yang diperlukan dengan baik agar penyuluhan
yang akan diselenggarakan dapat berjalan dengan lancar dan membuat penyuluhan yang sebaik mungkin. Penyaji
materi telah mempersiapkan materi dalam bentuk power point dan leaflet dengan
matang agar mudah di pahami oleh anak-anak dan diharapkan dapat menarik
perhatian anak. Lokasi yang kami pakai dalam melakukan penyuluhan adalah kelas
agar audiens bisa lebih nyaman.
3. Evaluasi hasil:
Sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Setelah melakukan penyuluhan diharapkan para audiens semakin mengerti
dan pemahamannya tentang Personal Hygiene secara lebih luas. Bukan hanya dapat
memahami materi, klien dibantu untuk dapat mempraktikan cara menjaga personal
hygiene sebagai cara mencegah timbulnya penyakit. Sehingga diharapkan angka
kesakitan pada anak dapat berkurang.
F. Daftar
Pustaka :
Bouwhuizen,
M, 1999. Ilmu Keperawatan.
Jakarta:EGC
Murwani,Arita,Juni 2009.
Keterampilan Dasar Praktek Klinik
Keperawatan.Fitramaya,Yogyakarta
Panitia
Penyuluhan Kelompok Pada Komunitas
|
Ketua
Steven Yhoga
Pratama
………………………….….
NIM: 201602048
|
Sekretaris
Katarina
Septiani Prianita
…………………………………….
NIM: 201602024
|
|
Mengetahui,
Pembimbing
Praktek Klinik Keperawatan Komunitas
Cicilia Wahyu
Djajanti, S.Kep.,M.Kes.,Ners
…………………………………………………
|