Tuesday 22 May 2018

STUDI KASUS KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAGNOS MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH

STUDI KASUS
KEPERAWATAN ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A
DENGAN DIAGNOS MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH



ADVENTIA NOBITA RAHMALANI      (201602004)
NI KADEK YUNITA PADMI                   (201602039)
NI PUTU DHEA MAYVITANA J                         (201602041)
RUFINA PUSPITA DEWI                                     (201602044)
STEVEN YHOGA PRATAMA                 (201602048) 
TUGAS
Tugas dikerjakan dalam kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang
a)      Carilah istilah yang tidak diketahui pada kasus, jelaskan?
b)      Buatlah analisis data!
c)      Buatlah rumusan diagnosis keperawatan!
d)     Buatlah nursing care plan yang meliputi tujuan keperawata, intervensi dan rasional!

ISTILAH SULIT
1.      Plasenta Previa: ketika plasenta menutupi pembukaan pada leher rahim ibu.
2.      Uvula: sepotong kecil jaringan lunak yang dapat dilihat menjuntai turun dari langit-langit lunak dibagian belakang lidah. Uvula memiliki otot kecil sendiri, yang disebut muskulus uvuae, untuk membantu kontraksi & perubahan bentuk, sehingga dapat mengisi ruang dan bagian belakang tenggorokan.
3.      Fimosis: kondisi ketika kulup ketat tidak dapat ditarik kembali pada kepala penis. Kulup ketat dianggap normal pada anak yang tidak sunat. Ini akan hilang seiring waktu dengan retraksi yang lembut dan teratur. Fimosis mungkin terlihat seperti karet gelang pada kulit disekitar ujung penis.
4.      WBC: White Blood Cell (sel darah putih) merupakan komponen darah yang berperan dalam memerangi infeksi.
5.      RBC: Red Blood Cell (sel darah merah) merupakan komponen dalam darah yang paling banyak jumlahnya. Yang berfungsi sebagai pengangkut.
6.      HGB:  Hemoglobin merupakan pengangkut atau pembawa oksigen dari paru-aru ke seluruh tubuh.
7.      HCT: Hematokrit yaitu konsentrasi sel darah mengarah kekentalan darah.
8.      PLT: Platelet/trombosit ini untuk proses pembekuan darah.

ANALISIS DATA

No.
Analisis Data
Etiologi
Masalah Kep
1.
S :
Ibu mengungkapkan anak panas

O :
An.A tampak lemah, pucat, akral hangat, tekanan darah 95/54 mmHg, Nadi 63x/menit, Suhu 38oC.
Pemeriksaan penunjang WBC 14,40, RBC 4,11, HGB 11,0, PCV/HCT 31,0, PLT 132
Infeksi Kuman
 



Kuman Mengeluarkan Endotoksin
 



Bakteremia Primer
 



Tidak Difagosit
 



Bakteremia Sekunder
 



Hipotalamus
 




Menekan Termoreguler
 



Hipertermi
Hipertermi
2.
S :
ibu tidak mengerti cara penanganan pertama pada anak yang deman dirumah,
ibu tidak mengetahui penyebab deman yang dialami anak,
ibu tidak mengetahui penyebab infeksi saluran kemih dan,
ibu hanya memberikan obat untuk menurunkan paans tanpa melakukan pemerikasaan penunjang

O : -
Kurang Paparan Informasi
Defisit pengetahuan

  
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit yang ditandai dengan ibu mengatakan anak panas, akral teraba hangat, suhu 38oC.
No.
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
Setelah diilakukan tidakakkan keperawatan 2x24 jam pasien akan menunjukkan keeftifan termogulasi yang dibuktikan dengan :

Ibu mengatakan anak tidak panas dan Suhu dalam rentang normal 36,5 – 37,5oC


Jelaskan pada ibu tentang penyebab hipertermi pada anak
Ibu paham penyebab hipertermi pada anak
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
Ibu paham tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan ibu lebih kooperatif
Berikan kompres hangat
Kompres hangat memberikan efek vasodilatasi pada pembuluh darah
Berikan minum yang adekuat
Mencegah dehidrasi pada anak
Berikan pakaian tipis dan menyerap kringat
Mempermudah perpindahan panas dengan evaporasi
Kolaborasi dengan melakukan pemberian antipiretik
Obat antipiretik bekerja sebagai pengatur kembali pusat panas
Kolaborasi dengan melakukan pemberian antibiotik
Obat antibiotik menghambat pembentukan atau perkembangan sel bakteri dan mencegah resiko infeksi
Observasi tanda – tanda vital
Mengetahui perubahan tanda – tanda vital



DIGNOSA KEPERAWATAN

2. Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan kurang terpapar informasi yang ditandai dengan ibu tidak mengerti cara penanganan pertama pada anak yang deman dirumah, ibu tidak mengetahui penyebab deman yang dialami anak, ibu tidak mengetahui penyebab infeksi saluran kemih dan ibu hanya memberikan obat untuk menurunkan paans tanpa melakukan pemerikasaan penunjang

No.
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam ibu menunjukkan peningkatan pengetahuan yang ditandai dengan ibu menyatakan paham tentang penyebab hipertermi, penanganan pertama hipertermi pada anak dan penyebab infeksi
Kaji tingkat pengetahuan ibu
Mengetahui sejuh mana pemahaman ibu tentang kondisi yang dihadapi
Jelaskan pada ibu tentang penanganan pertama hipertermi pada anak, penyebab infeksi saluran kemih, penyebab hipertermi,

Perjelasan tentang kondisi yang dialami dapat membantu menambah wawasan ibu
Jelaskan setiap tindakan keperawatan yang dilakukan.
Agar ibu mengetahui tujuan setiap tindakan keperawatan.
Minta ibu menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan perawat
Memastikan ibu paham akan apa yang dijelaskan


Monday 21 May 2018

Format SAP Penerapan Belajar Efektif Pada Anak Usia Sekolah

FORMAT SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN INDIVIDU

1.      Pokok bahasan            : Penerapan Belajar Efektif  Pada Anak Usia Sekolah
2.      Sub pokok bahasan     :
a)      Pengertian Belajar
b)      Jenis-Jenis Belajar
c)      Metode Belajar
d)     Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
e)      Konsep Belajar Efektif
3.      Sasaran                        :An. T usia 11 tahun
4.      Waktu                         :10.00 - 11.00 WIB
5.    Tempat                        : Rumah An. T
6.      Hari/tanggal                :Jumat, 19 Mei 2017
7.      Tujuan
A. Tujuan umum        :Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang Belajar Efektif  diharapkan klien mengetahui segala sesuatu tentang Belajar Efektif dan dapat mempraktikan dikehidupan sehari-hari sebagai pemacu dalam perkembangan belajarnya
B. Tujuan khusus        :
a)    Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar efektif
b)    Untuk mengetahui dan memahami strategi belajar
c)    Untuk mengetahui dan memahami metode belajar
d)   Untuk mengetahui dan memahami konsep belajar efektif
     8. Kegiatan                         :
No
Langkah-langkah
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Sasaran
1
Pendahuluan
5 menit
1.      Memberikan salam
1.    Menjawab salam
2.      Memperkenalkan diri
2.    Memperkenalkan diri
3.      Menjelaskan maksud dan tujuan
3.    Memahami maksud dan tujuan
4.      Menjelaskan waktu yang dibutuhkan
4.    Menyepakati waktu yang dibutuhkan
2
Penyajian
30 menit
1.    Menyampaikan materi antara lain :
·         Pengertian belajar efektif
·         Strategi belajar
·         Metode belajar
·         Konsep belajar efektif
1.Mendengar dan memahami materi
3
Evaluasi
10 menit
1.    Menanyakan hal-hal belum dimengerti klien
1.    Menyampaikan hal-hal yang belum dimengerti
2.    Menanyakan klien untuk meminta feedback
2.    Menjawab pertanyaan
3.    Memberikan kesimpulan
3.    Dapat memberikan kesimpulan pribadi
4
Penutup
 5 Menit
1.    Pembahasan untuk kegiatan selanjutnya
1.   .Membahas kegiatan berikutnya bersama
2.    Salam penutup
2.   Menjawab salam penutup
9.      Metode                        : Diskusi dan Video
10.  Media                          : Poster
11.  Materi                          :
Pengertian Belajar Efektif
Belajar Efektif adalah kegiatan belajar yang mampu menghasilkan pemahaman dan hasilnya dapat membantu proses belajar seseorang.
Metode Belajar
Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
1. Pembuatan Jadwal Dan Pelaksanaannya
Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlulah untuk membuat jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin.
2. Membaca Dan Membuat Catatan
Dengan metode SOR4; meninjau, mengajukan pertanyaan, membaca, menghafal, menulis, mengingat kembali.
3. Mengulang Bahan Pelajaran
Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca tetapi juga bahkan lebih kembali adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari dengan cara membuat ringkasan.
4. Konsentrasi
Pemusatan pikiran terhadap suatu hal.Pelajar hendaklah berminat atau punya motivasi tinggi, menjaga kesehatan, menyelesaikan masalah masalah yang mengganggu dan bertekad mencapai hasil terbaik.
5. Mengerjakan Tugas
Agar berhasil dalam pembelajaran, perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Konsep Belajar Efektif
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai.
Kondisi Internal
Kondisi (situasi) yang ada dalam diri siswa, misal; kesehatan, keamanan, ketentraman.Siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan-kebutuhan internalnya dapat terpenuhi.
Kondisi Eksternal
Kondisi yang ada diluar diri atau pribadi, misal; kebersihan, penerangan dan lingkungan fisik yang lain. Lingkungan fisik :
1) Ruang belajar harus bersih
2) Ruang cukup terang
3) Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar

Strategi Belajar
1. Keadaan Jasmani
Belajar memerlukan tenaga, karena itu untuk mencapai hasil yang baik diperlukan keadaan jasmani yang sehat.
2. Keadaan Emosional Dan Sosial
Sangat penting karena dapat memengaruhi prosesminat belajar secara drastis. Siswa yang tertekan atau takut malah akan menyulitkan proses belajar, begitupun sebaliknya.
3. Keadaan Lingkungan
Tempat belajar hendaknya tenang, untuk belajar diperlukan kosentrasi pikiran.Sebelum memulai belajar harus disediakan segala sesuatu yang diperlukan.
4. Adakan Kontrol
Selidiki pada akhir belajar, hingga manakah bahan itu telah dikuasai
5. Pupuk Sikap Optimisme
Lakukan segala sesuatu dengan sesempurna-sempurnanya, pekerjaan yang baik memupuk suasana kerja yang menggembirakan.
6. Buatlah Suatu Rencana Kerja
Dengan adanya suatu rencana kerja dengan pembagian waktu.Rencana kerja harus dibuat sedemikian rupa sehingga pelajarannya benar benar dapat dipelajari.
7. Menggunakan Waktu
Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai habis tenaga dan perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas.
.           8. Jangan Membaca Belaka
Membaca bukanlah sekedar mengetahui kata-katanya, akan tetapi mengetahui jalan pikiran, sambil merenungkan sisinya secara kritis dan membandingkan dengan apa yang telah kita ketahui.

1.      Evaluasi                       :
Evaluasi Struktur        :Menyusun kepanitiaan 09 Mei 2017
 Merencanakan dan membuat SAP 10 Mei 2017
                                     Menyiapkan materi pembelajaran 11 Mei 2017
Membuat media pembelajaran dan memeriksa kembali kelengkapan materi 12 Mei 2017
 Menghubungi orang tua klien untuk menentukan tanggal penyuluhan 13 Mei 2017
 Penyuluhan dan pemaparan materi 19 Mei 2017
Evaluasi Proses             : Penyuluhan diselenggarakan tanggal 19 Mei 2017 jam 10.00 WIB. Penyuluhan diharapkan berjalan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Penyaji telah menyiapkan materi yang akan di sampaikan kepada klien dengan sebaik mungkin agar saat penyampaian materi penyaji dapat menyajikan materi yang benar-benar berkualitas dan berguna untuk klien. Klien telah diberitahu untuk menyiapkan buku catatan dan alat tulis untuk menulis materi penyeluhan. Agar saat penyampaian materi berlangsung, klien dapat mencatat point-point dari materi pembahasan. Saat penyajian materi penyaji materi akan memberikan materi sambil menunjukkan poster untuk membantu proses penyuluhan agar mudah dipahami klien.
Evaluasi Hasil               : Setelah penyuluhan selesai dilaksanakan diharapkan klien mampu memahami maksud dari materi yang disampaikan penyaji tentang Belajar Efektif. Agar saat tanya jawab tentang materi, klien mampu menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai dengan materi. Hasil yang diharapkan klien dapat lebih mudah mempraktikkan cara Belajar Efektif setelah diberikan penyuluhan dan direalisasikan dikehidupan sehari-hari untuk kemajuan dalam kegiatan pembelajarannya.

2.      Daftar Pustaka                        :
Suryabrata,S. 2004. Psikology Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Purwanto,M. 2007.Psikologi Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.


RANCANGAN KEGIATAN UNTUK KELOMPOK/KOMUNITAS
(PRE PLANNING)
1.      Hari                     :Rabu
2.      Tanggal               :7 Juni 2017
3.      Waktu                 :08.00 WIB
4.      Tempat                :Ruang kelas
5.      Topik kegiatan    :Penerapan Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah

A. Latar Belakang    :
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Salah satu indicator personal hygiene adalah perawatan kaki, tangan dan kuku. Kaki, tangan dan kuku membutuhkan perhatian khusus dalam perawatan kebersihan diri seseorang karena rentan terhadap infeksi. Anak usia Sekolah Dasar (SD) merupakan masa tumbuh kembang yang baik. Masa-masa ini, anak-anak perlu mendapatkan pengawasan terhadap kesehatannya karena usia sekolah adalah masa dimana anak-anak mempunyai banyak aktivitas, dan aktivitas tersebut seringkali berhubungan langsung dengan lingkungan yang kotor dan menyebabkan anak-anak mudah terserang penyakit. Perawatan kuku pada anak-anak juga seringkali terabaikan oleh orang tua. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua dalam memperhatikan personal higiene anak menyebabkan anak juga tidak memperhatikan kebersihan dirinya sendiri. Meskipun terlihat sepele, tetapi perawatan kuku juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan.
Penelitian yang dilakukan BPS Kabupaten Mojokerto (2015) didapatkan data tentang tingkat pengetahuan anak usia Sekolah Dasar tentang kebersihan diri dalam kategori baik 13,1%, sedang 48,2%, dan rendah 38,7%.
BPS Kabupaten Mojokerto Tahun 2015
Hasil penelitian juga didapatkan data bahwa perilaku merawat kuku seminggu sekali pada siswa SD sebanyak 64,2%, ini berkaitan dengan banyak atau tidaknya penderita diare pada anak sekolah. Penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2015 mendapatkan hasil bahwa kebersihan kuku mempunyai hubungan yang erat dengan kejadian kecacingan pada siswa SD. Siswa SD yang mempunyai kuku kotor dan panjang mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kecacingan.
Sebanyak 60% anak positif terkena kecacingan dan 40% lainnya negative.
Sekolah Dasar Negeri 1 Dlanggu terletak di Desa Dlanggu, Kecamatan Dlanggu. Sekolah Dasar Negeri 1 Dlanggu ada di daerah pedesaan, dikelilingi oleh persawahan, dan lapangan yang digunakan untuk olahraga dan bermain sehari-hari masih lapangan tanah. Program UKS tidak berjalan dengan lancar karena sekolah ini tidak memiliki ruang khusus untuk UKS. Keterangan guru setempat mengatakan hanya tersedia kotak P3K yang ada di ruang guru. Hasil studi yang telah dilakukan pada siswa kelas 5 di Sekolah Dasar Negeri 1 Dlanggu didapatkan data jumlah adalah 32 anak. Hasil observasi kebersihan kuku yang dilakukan pada siswa kelas 5 didapatkan data 7 dari 10 siswa kelas mempunyai kuku yang panjang dan kotor dan kebanyakan dari mereka tidak mengetahui cara merawat kuku yang benar, jadi hampir 70% dan lebih dari 20 anak dari seluruh anak kelas 5. Dan hasil observasi atau pemeriksaan kebersihan gigi siswa kelas 5 terdapat 18 anak mengalami kerusakan gigi sedang, dan 4 mengalami kerusakan gigi parah.

Hasil wawancara dengan wali kelas didapatkan informasi bahwa siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Dlanggu belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan.

B. Tujuan                :
Tujuan Umun  : Agar klien dapat memahami pentingnya penerapan Personal Hygiene bagi diri klien dalam usaha untuk mencegah timbulnya penyakit.
           Tujuan Khusus:
a)                   Untuk mengetahui pengertian personal hygiene
b)                  Untuk mengetahui macam-macam personal hygiene
c)                   Untuk mengetahui dan memahami tujuan personal hygiene
d)                 Untuk mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi personal hygiene
e)                  Untuk mengetahui dan mencegah dampak tidak melakukan personal hgiene
C. Peserta              : Anak Sekolah Dasar Kelas 5
D.    Kepanitiaan     :
Ketua                          : Steven Yhoga Pratama
Sekeretaris                   : Katarina Septiani Prianita
Bendahara                   : Theresia Mulyanthi
Seksi Acara                 : Desita Yunia
Seksi Humas               : Kamelia Trisnawati
Seksi Dokumentasi     : Riska Oktavia Cahyani
Seksi Evaluasi             : Theresia Catherina Humau
Seksi Perlengkapan     : Rurin Septiana
Seksi Konsumsi           : Bayu Desicha Fahmi

A.    SETING ACARA
1.      Acara
a.       Pembukaan Oleh pembawa acara: Audria Ersananda
b.      Sambutan-sambutan
Wali Kelas (2 menit)
Kepala Sekolah (2 menit)
c.       Penyuluhan

No
Langkah-langkah
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Sasaran
1
Pendahuluan
10 menit
1.Salam   pembukaan dan perkenalan oleh pembawa acara dan wali kelas
2. Doa pembukaan
3.Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan
4.Menjelaskan waktu yang di butuhkan

1.      Mengikuti doa pembukaan bersama
2.      Menjawab salam dan memberikan ijin pembawa acara untuk mempekenalkan diri
3.      Mendengarkan maksud dan tujuan dari penyuluhan
4.      Mendengarkan durasi waktu yang dibutuhkan untuk penyuluhan
 2
Penyajian
30 menit
1.      Memberikan materi antara lain :
·         Pengertian Hygiene Personal
·         Macam Macam Personal Hygiene (Kebersihan Diri)
·         Tujuan Personal Hygiene
·         Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Personal Hygiene
·         Dampak Apabila Tidak Melakukan Personal Hygiene

2.      Mendemonstrasikan cara mencuci tangan
2.       
1.      Mendengarkan dan mencatat point-point dari materi yang disampaikan
2.      Memperhatikan cara memcuci tangan
3
Evaluasi
15menit
1.      Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan materi yang belum dipahami
2.      Memberikan kesempatan klien untuk mendemostrasikan cara memcuci tangan secara mandiri & memberikan hadiah atau reward
3.      Membuat kesimpulan singkat tentang materi
1.      Menanyakan materi yang belum dimengerti
2.      Mendemostrasikan cara mencuci tangan secara mandiri
3.      Mendengarkan kesimpulan yang diberikan penyaji materi
4
Penutup
5 menit
1.      Doa penutup
2.      Salam penutup
1.      Mengikuti doa penutup
2.      Menjawab salam penutup



d.      Tanya jawab diberikan oleh Audria Ersananda





2.Seting tempat           : Sekolah Dasar (kelas)

 


        Papan Tulis       
                         Meja Penyaji
 



   1 – 2           3 – 4            5 – 6            7 - 8
 



 9 – 10          11 – 12        13 – 14       15 - 16
 



17 – 18         19 – 20        21 – 22         23 - 24
 



25 – 26          27 – 28        29 – 30       31 - 32

3.      Petugas acara  :
Pembawa acara     : Audria Ersananda
Moderator             : Bruder Karlus Adryanto Fone
Notulen                 : Herlina Arini
Penyaji Utama       : Katarina Septiani Putri
B.     Metode                        : Diskusi dan Demonstrasi
C.     Media                          : Power Point, Leaflet, Video Personal Hygiene
D.    Materi                          :
1.1 Pengertian Hygiene Personal
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
Personal Higiene adalah Suatu kegiatan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan tubuh dan pikiran.



1.2 Macam Macam Personal Hygiene (Kebersihan Diri)
1.  Kebersihan kulit kepala dan rambut
 2.  Kebersihan kuku kaki dan tangan
 3.  Kebersihan bagian kemaluan
 4.  Kebersihan kulit seluruh tubuh
 5.  Kebersihan wajah
 6.  Kebersihan tangan dan kaki
1.3 Tujuan Personal Hygiene
1. Menjaga kesehatan.
2. Memelihara kebersihan tubuh
3. Kebersihan diri
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan percaya diri.
6. Menciptakan keindahan
1.4 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Personal Hygiene
Citra Tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.Penampilan umum dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene.
Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan. Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene.
Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.
Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Seseorang juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri.Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu. Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene.Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan.
Pilihan pribadi
Seseorang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut .klien memilih produk yang berbeda (mis. sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi. Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.

1.5 Dampak Apabila Tidak Melakukan Personal Hygiene
a. Dampak pada tubuh
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak  terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan yang sering terjadi gangguan pada kulit, telinga, dan masalah  kuku.
b. Dampak pada pikiran
Masalah pada hubungan kepada teman lain yang berhubungan dengan kebersihan tubuh adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, pengakuan diri, dan gang


E.     Rencana evaluasi Kegiatan

1.      Evaluasi struktur:
Tanggal 20 Mei, Persiapan struktur kepanitiaan
Persiapan kepanitiaan meliputi: kelengkapan seluruh panitia dan kesiapan panitia memberikan materi.
Tanggal 24 Mei, Membuat dan menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan
Tanggal 26 Mei, Persiapan topik / materi  meliputi: kelengkapan, kesesuain, dan isi materi yang akan disampaikan atau didemonstrasikan
Tanggal 27 Mei, Membuat media pembelajaran
Tanggal 1 Juni, Persiapan perlengkapan/peralatan. Persiapan perlengkapan meliputi: ketepatan, dan kelengkapan peralatan yang akan digunakan
Tanggal 2 Juni, Melakukan pendekatan dengan pihak Sekolah Dasar, para guru, dan wali kelas dengan menjelaskan alasan dan tujuan penyuluhan kesehatan dan memusyawarahkan kegiatan penyuluhan kesehatan yang akan dilaksanakan
Tanggal 4 Juni, Melihat kelas yang menjadi lokasi penyelengaraan penyuluhan
Tanggal 7 juni 2017 pukul 08:00 WIB, Penyuluhan dan pemaparan materi, serta demonstrasi cara mencuci tangan sebagai salah satu cara menjaga personal hygiene

2.      Evaluasi Proses:
Penyuluhan dan pemaparan materi, serta demonstrasi dilaksanakan pada tanggal 7 juni 2017 pukul 08:00 WIB. Penyaji akan menyiapkan diri sebaik mungkin dan mempersiapkan materi, media pembelajaran, dan hal-hal yang diperlukan dengan baik agar penyuluhan yang akan diselenggarakan dapat berjalan dengan lancar dan  membuat penyuluhan yang sebaik mungkin. Penyaji materi telah mempersiapkan materi dalam bentuk power point dan leaflet dengan matang agar mudah di pahami oleh anak-anak dan diharapkan dapat menarik perhatian anak. Lokasi yang kami pakai dalam melakukan penyuluhan adalah kelas agar audiens bisa lebih nyaman.

3. Evaluasi hasil:
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Setelah melakukan penyuluhan diharapkan para audiens semakin mengerti dan pemahamannya tentang Personal Hygiene secara lebih luas. Bukan hanya dapat memahami materi, klien dibantu untuk dapat mempraktikan cara menjaga personal hygiene sebagai cara mencegah timbulnya penyakit. Sehingga diharapkan angka kesakitan pada anak dapat berkurang.

F.      Daftar Pustaka :
Bouwhuizen, M, 1999. Ilmu Keperawatan. Jakarta:EGC
Fadillah.2013. Makalah Personal Hygiene. Diakses Tanggal 17 April 2017. Pk 14:40 dari http://fadlillahbieber.blogspot.co.id/2013/03/makalah-personal-hygiene.html
Murwani,Arita,Juni 2009. Keterampilan Dasar Praktek Klinik
            Keperawatan.Fitramaya,Yogyakarta




Panitia Penyuluhan Kelompok Pada Komunitas

Ketua





Steven Yhoga Pratama
………………………….….
NIM: 201602048
Sekretaris





Katarina Septiani Prianita
…………………………………….
NIM: 201602024






Mengetahui,
Pembimbing Praktek Klinik Keperawatan Komunitas





Cicilia Wahyu  Djajanti, S.Kep.,M.Kes.,Ners
…………………………………………………




TERPOPULER

MAKALAH PEMBERIAN INJEKSI INSULIN LENGKAP

PEMBERIAN INJEKSI INSULIN SEMESTER 4 Oleh : Bayu Desicha Fahmi                         (201602008) Riska Oktavia Cahyani  ...