STUDI KASUS
KEPERAWATAN ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A
DENGAN DIAGNOS MEDIS INFEKSI
SALURAN KEMIH
ADVENTIA NOBITA RAHMALANI (201602004)
NI KADEK YUNITA PADMI (201602039)
NI PUTU DHEA MAYVITANA J (201602041)
RUFINA PUSPITA DEWI (201602044)
STEVEN YHOGA PRATAMA (201602048)
TUGAS
Tugas
dikerjakan dalam kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang
a) Carilah
istilah yang tidak diketahui pada kasus, jelaskan?
b) Buatlah
analisis data!
c) Buatlah
rumusan diagnosis keperawatan!
d) Buatlah
nursing care plan yang meliputi tujuan keperawata, intervensi dan rasional!
ISTILAH SULIT
1. Plasenta
Previa: ketika plasenta menutupi pembukaan pada leher rahim ibu.
2. Uvula:
sepotong kecil jaringan lunak yang dapat dilihat menjuntai turun dari
langit-langit lunak dibagian belakang lidah. Uvula memiliki otot kecil sendiri,
yang disebut muskulus uvuae, untuk membantu kontraksi & perubahan bentuk,
sehingga dapat mengisi ruang dan bagian belakang tenggorokan.
3. Fimosis:
kondisi ketika kulup ketat tidak dapat ditarik kembali pada kepala penis. Kulup
ketat dianggap normal pada anak yang tidak sunat. Ini akan hilang seiring waktu
dengan retraksi yang lembut dan teratur. Fimosis mungkin terlihat seperti karet
gelang pada kulit disekitar ujung penis.
4. WBC:
White Blood Cell (sel darah putih) merupakan komponen darah yang berperan dalam
memerangi infeksi.
5. RBC:
Red Blood Cell (sel darah merah) merupakan komponen dalam darah yang paling
banyak jumlahnya. Yang berfungsi sebagai pengangkut.
6. HGB:
Hemoglobin merupakan pengangkut atau
pembawa oksigen dari paru-aru ke seluruh tubuh.
7. HCT:
Hematokrit yaitu konsentrasi sel darah mengarah kekentalan darah.
8. PLT:
Platelet/trombosit ini untuk proses pembekuan darah.
ANALISIS DATA
No.
|
Analisis Data
|
Etiologi
|
Masalah Kep
|
|||||||||||||||||||||
1.
|
S :
Ibu mengungkapkan anak panas
O :
An.A tampak lemah, pucat, akral
hangat, tekanan darah 95/54 mmHg, Nadi 63x/menit, Suhu 38oC.
Pemeriksaan penunjang WBC 14,40, RBC
4,11, HGB 11,0, PCV/HCT 31,0, PLT 132
|
Infeksi Kuman
Kuman Mengeluarkan Endotoksin
Bakteremia Primer
Tidak Difagosit
Bakteremia Sekunder
Hipotalamus
Menekan Termoreguler
Hipertermi
|
Hipertermi
|
|||||||||||||||||||||
2.
|
S :
ibu tidak mengerti cara penanganan
pertama pada anak yang deman dirumah,
ibu tidak mengetahui penyebab deman
yang dialami anak,
ibu tidak mengetahui penyebab infeksi
saluran kemih dan,
ibu hanya memberikan obat untuk
menurunkan paans tanpa melakukan pemerikasaan penunjang
O : -
|
Kurang Paparan Informasi
|
Defisit pengetahuan
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit yang ditandai dengan ibu
mengatakan anak panas, akral teraba hangat, suhu 38oC.
No.
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Setelah
diilakukan tidakakkan keperawatan 2x24 jam pasien akan menunjukkan keeftifan termogulasi
yang dibuktikan dengan :
Ibu
mengatakan anak tidak panas dan Suhu dalam rentang normal 36,5 – 37,5oC
|
Jelaskan
pada ibu tentang penyebab hipertermi pada anak
|
Ibu
paham penyebab hipertermi pada anak
|
Jelaskan
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
|
Ibu
paham tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan ibu lebih kooperatif
|
||
Berikan
kompres hangat
|
Kompres
hangat memberikan efek vasodilatasi pada pembuluh darah
|
||
Berikan
minum yang adekuat
|
Mencegah
dehidrasi pada anak
|
||
Berikan
pakaian tipis dan menyerap kringat
|
Mempermudah
perpindahan panas dengan evaporasi
|
||
Kolaborasi
dengan melakukan pemberian antipiretik
|
Obat
antipiretik bekerja sebagai pengatur kembali pusat panas
|
||
Kolaborasi
dengan melakukan pemberian antibiotik
|
Obat
antibiotik menghambat pembentukan atau perkembangan sel bakteri dan mencegah
resiko infeksi
|
||
Observasi
tanda – tanda vital
|
Mengetahui
perubahan tanda – tanda vital
|
DIGNOSA KEPERAWATAN
2. Defisit
pengetahuan yang berhubungan dengan kurang terpapar informasi yang ditandai
dengan ibu tidak mengerti cara penanganan pertama pada anak yang deman dirumah,
ibu tidak mengetahui penyebab deman yang dialami anak, ibu tidak mengetahui
penyebab infeksi saluran kemih dan ibu hanya memberikan obat untuk menurunkan
paans tanpa melakukan pemerikasaan penunjang
No.
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam ibu menunjukkan peningkatan
pengetahuan yang ditandai dengan ibu menyatakan paham tentang penyebab
hipertermi, penanganan pertama hipertermi pada anak dan penyebab infeksi
|
Kaji
tingkat pengetahuan ibu
|
Mengetahui
sejuh mana pemahaman ibu tentang kondisi yang dihadapi
|
Jelaskan
pada ibu tentang penanganan pertama hipertermi pada anak, penyebab infeksi
saluran kemih, penyebab hipertermi,
|
Perjelasan
tentang kondisi yang dialami dapat membantu menambah wawasan ibu
|
||
Jelaskan
setiap tindakan keperawatan yang dilakukan.
|
Agar
ibu mengetahui tujuan setiap tindakan keperawatan.
|
||
Minta
ibu menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan perawat
|
Memastikan
ibu paham akan apa yang dijelaskan
|
No comments:
Post a Comment